Udara dingin berhembus dalam gelap
Dalam diam, dadaku sesak dengan kepedihan
Terus bersembunyi
Terus berlari
Tersengal
Aku terjatuh di dalam kesalahan yang sama
Aku jatuh cinta
Kuserahkan semua yang kupunya
Kuyakini untuk yang terakhir
Kutahu kau takkan pernah ada
Tapi kumohon sejenak palingkan wajahmu padaku
Biar ku bisa mengatakan padamu
Ketulusan
Bahwa aku memang cinta kamu
Hanya satu inginnya hatiku
Hanya satu pintaku
Beri aku satu arti
Dan aku kan tetap mencinta
Atau aku takkan pernah menanti
Pergi
Aku takkan kembali
Dan kupercaya suatu saat ini kau sesali
Dan kau pun akhirnya sadar bahwa aku yang terbaik
Coba kau bayangkan lagi
Betapa hancurnya hati ini
Aku memang terlanjur mencintaimu
Minggu, 31 Juli 2011
Minggu, 24 Juli 2011
Senyum Terindah
Langit biru memeluk matahari
Kesejukkan dalam terik cahaya
Menggenggam tulus hatiku untukmu
Pesona yang menghadiahkan kebahagiaan
Rumput yang menari dalam irama tawamu
Tak ada yang mampu menggantikanmu
Laut biru adalah wajahmu
Senyummu adalah senyum terindah di bawah sinar matahari
Aku mencintaimu
Kesejukkan dalam terik cahaya
Menggenggam tulus hatiku untukmu
Pesona yang menghadiahkan kebahagiaan
Rumput yang menari dalam irama tawamu
Tak ada yang mampu menggantikanmu
Laut biru adalah wajahmu
Senyummu adalah senyum terindah di bawah sinar matahari
Aku mencintaimu
Rindu yang Kubawa Untukmu
Ada sesuatu yang tersimpan di sini, di dalam hati ini
Sulit kuungkapkan dengan kata-kata
Takkan mampu terlukiskan dengan tatapan
Barangkali air mata saja yang terhempas ke dalam kalbu..
Udara yang kuhirup terasa menyesakkan ..
Mataku berat namun tak ingin terpejam
Tenggorokan ku ingin berkata tapi hanya ada kebisuan
Inikah yang dinamakan rindu
Ada rasa perih tak tertahankan
Ada rasa bahagia yang tak terperikan
Bercampur dalam melodi alunan cinta
Kemana aku harus mencarimu, cintaku
Aku tersesat di jalan ini
Tak tahu ..apa yang harus ku lakukan untuk meraihmu saat badai ini menghadangku?
Huh...hanya udara malam yang dingin yang menemaniku
Pekatnya malam tak sanggup menyembunyikan perasaan ini, kekasihku
Dalam diam, kutuliskan sebait puisi
Rindu yang Kubawa Untukmu
11/09/09 Pk. 21.10
Sulit kuungkapkan dengan kata-kata
Takkan mampu terlukiskan dengan tatapan
Barangkali air mata saja yang terhempas ke dalam kalbu..
Udara yang kuhirup terasa menyesakkan ..
Mataku berat namun tak ingin terpejam
Tenggorokan ku ingin berkata tapi hanya ada kebisuan
Inikah yang dinamakan rindu
Ada rasa perih tak tertahankan
Ada rasa bahagia yang tak terperikan
Bercampur dalam melodi alunan cinta
Kemana aku harus mencarimu, cintaku
Aku tersesat di jalan ini
Tak tahu ..apa yang harus ku lakukan untuk meraihmu saat badai ini menghadangku?
Huh...hanya udara malam yang dingin yang menemaniku
Pekatnya malam tak sanggup menyembunyikan perasaan ini, kekasihku
Dalam diam, kutuliskan sebait puisi
Rindu yang Kubawa Untukmu
11/09/09 Pk. 21.10
Langganan:
Postingan (Atom)